Kamis, 05 November 2009

Remaja dan kebebasan

Remaja dan kebebasan:

Akhir-akhir ini segala permasalahan remaja santer di bicarakan,baik masalah dekadensi moral yang telah melanda sebagaian besar para remaja, ataupun mengenai pergaulan bebas yang berakibat semakin meningkatnya skandal seksual di luar tali pernikahan. Dengan berbagai macam permasalahan ini satu pihak mengatakan: " tanggung jawab ini seluruhnya adalah tanggungan sekolah sebagai wadah pendidikan anak-anak."
Di lain pihak ada yang berkata: 'ini seluruhnya merupakan tanggung jawab orang tua, karena anak lebih lama tinggal di rumah dari pada ia berada di sekolah."
Masing-masing pihak saling tuduh-menuduh dan saling menyalahkan, padahal hakikatnya merupakan tanggung jawab yang harus di pikul bersama.

Jiwa ingin bebas dan faktor penyebabnya;

jiwa yang ingin bebas ini akan tampak sekali pada saat reamaja, Banyak contoh remaja meminta izin
kepada orang tuanya untuk pergi belajar kelompok katanya, Eh.........tahu-tahu tidak belajar kelompok mealinkan pergi pesiar atau nonoton bioskop. Atau seorang siswa mengajak teman siswinya untuk pesiar ke tempat-tempat hiburan pada jam-jam sekolah di mana seharusnya mereka berada di dalam kelas, dsb.

Di saat sepeti inilah, diman agejolak jiwa semakin membara, di perlukan upaya pengawasan intensif, serta pengarahan-pengarahan untuk menyadarkan mereka. Karena pada jiwa mereka terjadi perubahan-perubahan:

1. Perasaan diri telah dewasa
perasaan inilah yang mendorong mereka untuk mendapatkan segala fasilitas kedewasaan tentang kebebasan dan kemerdekaan dalam bertindak. Merasa dirinya serba benar, berhak melakukan segala yang ia kehendaki tanpa suatu tedeng alang-aling.

2. Remaja telah mencapai kematangan jasmani dan seksual
Dikala ini terjadi perubahan-perubahan jasmani dan perubahan hormonal yang menyebabkan terjadinya kegoncangan dan ke tidak seimbangan. karena kegoncangan inilah menyebabkan kerap mereka berlaku sekehendak hatio demi kepuasan dan kebutuhannya.

3. Rasa tak mau mengalah
Remaja beranggapan bahwa pikirannya ataupendapatnyalah yang paling benar. seluruh nasihat dan wejangan yang tidak berkenan di hatinya di lemparkannya jauh-jauh, tak peduli dari mana datang nasihat tersebut. Bahkan ia ber anggapan bahwa semuanya hanya mempersempit ruang geraknya.



BAGAIMANAKAH PENDIDIKAN KEBEBASAN ITU?

Sementara ini banyak orang yang salah mengertikan tentang kebebasan, ada di antara vmereka yang terlalu membatasi gerak langkah putera-puteri nya sehingga pertumbuhannya sangat lamban dan statis. Ada pula yang memberika kebebasan kepada putera-puterinya untuk bergerak sekehendaknya, bebas sebebasnya sehingga timbulah ekse-ekses negatif yang tidak di harapkan. Mereka keluyuran kesana kemari tanpa tujuan, membuat keonaran, mabuk-mabukan dsb.

Dan tentunya seorang tak akan dapat memaksakan sesuatu kepada seorang anak agar menurut kemauannya serta kehendaknya, karena kecenderungan pada orang yang lain. Oleh karena itu khalifah Ali RA pernah mengatakan : "jangan kau persempit langkah putera-puterimu, karena mereka akan hidup di suatu massa bukan massamu."

Maksud kebebasan bagi remaja adalah membiarkan mereka hidup di tengah-tengah masyarakat untuk bergaul dan menyaksikan dari dekat corak kehidupan tanpa mengabaikan disiplin dan norma. dengan di sertai pengawasan ketat dari orang tua dan bimbingan agar ia sedapat mungkin sadar akan arti hakikat hidup dan kebebasan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar